Kontribusi Pemilih Perempuan untuk Suksesnya Pemilu 2019
Padang, kpu.go.id - Pemilih perempuan memiliki peran yang cukup signifikan dalam kesuksesan Pemilu 2019. Jumlah yang cukup besar mendorong pemilih perempuan untuk aktif menunjukkan eksistensinya disetiap proses, tahapan pemilu.
Hal tersebut disampaikan Anggota KPU Sumatera Barat (Sumbar) Gebril Daulai saat memberikan sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada pemilih perempuan dari Komunitas Nurani Perempuan Women Crisis Centre, di Pasia Nan Tigo Koto Tangah Padang, Sabtu (26/1/2019).
Di hadapan 120 orang pemilih perempuan, Gebril mendorong kontribusi nyata pemilih perempuan untuk mewujudkan target partisipasi sebesar 77,5 persen. Apalagi di Sumbar sendiri jumlah pemilih perempuan lebih besar dibanding pemilih laki-laki.
Meski begitu untuk yang pertama Gebril mengingatkan pemilih perempuan untuk memastikan kembali hak pilihnya. Bagi yang belum terdaftar maka masih ada kesempatan untuk masuk dala Daftar Pemilih Khusus (DPK) dengan melapor ke PPS paling lambat 10 April 2019. “Dengan membawa bukti ontentik KTP-el,“ ucap Gebril.
Sementara bagi yang berencana untuk pindah memilih Gebril menjelaskan bahwa pemilih diminta mengurus di PPS atau KPU kab/kota asal atau tujuan paling lambat 12 Maret 2019.
Gebril melanjutkan bahwa pemilih perempuan harus cermat saat memberikan hak suaranya. Sebab berdasarkan data yang diungkap, jumlah suara tidak sah pada pileg 2014 mencapai 6.2 persen. Hal ini terjadi salah satunya karena kurang telitinya pemilih saat memberikan hak suaranya di TPS. Di Pemilu 2019 hal tersebut tidak boleh terulang kembali. terlebih surat suara yangdigunakan berukuran cukup besar sementara nomor urut dan nama calon berukuran tidak terlalu besar. “Demokrasi yang berkualitas dan berintegritas membutuhkan pemilih yang terinformasi dengan baik atau well informed,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Nurani Perempuan Women Crisis Centre Yefri Heriani, menyampaikan terima kasih kepada KPU Sumbar atas kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih bersama perempuan. Dia sepakat bahwa perempuan harus cerdas dalam menentukan pilihan, tidak mudah terperdaya dengan penampilan atau janji dari calon. “Ini demi menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Jadilah pemilih yang rasional, bukan karena paksaan atau karena dipengaruhi oleh orang lain,” tambah Yefri. (romelt/ed diR)
Bagikan:
Telah dilihat 451 kali